Langsung ke konten utama

Pengentasan Kemiskinan Melalui SIBAKAT

MC – Bengkulu, Angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu yang masih tinggi memerlukan penanganan yang saling terintegrasi dengan ditunjang data yang akurat, sehingga sasaran kemiskinan dapat dibidik sesuai dengan target yang dituju.

Untuk menunjang hal tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu melakukan Penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dengan Badan Pusat Satistik tentang Pemanfaatan Sistem Informasi Basis Data Kemiskinan Terpadu (Sibakat), Kamis (15/6).

Sibakat sendiri merupakan aplikasi yang memuat data – data kemiskinan makro dan mikro, yaitu menyatukan antara data – data makro dari BPS RI yang dipadukan dengan data – data staistik kemiskinan mikro yang dikelola oleh Bappeda dan Dinas Sosial.

“Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik dan pasti ini akan sangat bermanfaat, dalam Sustainable Development Goals (SDGs) agenda pengentasan kemiskinan itu adalah salah satu indikator yang harus kita capai, agar itu bisa dilakukan dengan baik dan efektif maka data menjadi kunci utama,” ungkap Wakil Gubernur Rohidin Mersyah saat memberikan kata sambutan di Ruang Rapat Rafflesa Pemprov Bengkulu.

Wagub Rohidin Mersyah pun mengapresiasi BPS dengan terbentuknya Sibakat, ia mengharapkan  agar data – data tersebut dapat dipergunakan dengan sebaiknya guna untuk mengentaskan kemiskinan.

“Terimakasih BPS saya kira mereka secara tidak langsung dan mengena pemerinah mengeluarkan ini Sibakat yang harus kita gunakan bersama – sama, mudah  - mudahan ini menjadi amal jariah orang BPS terhadap Provinsi Bengkulu,” ungap Wakil Gubernur Rohidin Mersyah.

Sejalan dengan itu Kepala BPS Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani mengungkapkan bahwa terbentuknya Sistem Basis Data Kemiskinan Terpadu (Sibakat), merupakan perwujudan dari tekat BPS Provinsi Bengkulu untuk ikut berpartisipasi dalam upaya pengentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu.

“Tujuan dilakukannya penandatanganan kerjasama dan sosialisasi mengenai Sibakat ini adalah untuk meningkatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai indikator – indikator kemiskinan, meningkatkan koordinasi dan sinergitas antara stakeholder terkait dengan penyediaan data kemiskinan,” jelas Dyah Anugrah Kuswardani.

Penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dengan Badan Pusat Satistik tentang pemanfaatan Sibakat ini dilakukan oleh OPD terkait diantaranya adalah Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu, Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bengkulu, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.

Aplikasi Sibakat kini masih dalam tahap uji coba dan rencananya akan di launching secara resmi pada bulan November 2017 mendatang, aplikasi ini dapat di akses melalui website resminya di alamat http:bpsbengkulucommunity.net/sibakat. (morecka)
Pengentasan Kemiskinan Melalui SIBAKAT

MC – Bengkulu, Angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu yang masih tinggi memerlukan penanganan yang saling terintegrasi dengan ditunjang data yang akurat, sehingga sasaran kemiskinan dapat dibidik sesuai dengan target yang dituju.

Untuk menunjang hal tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu melakukan Penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dengan Badan Pusat Satistik tentang Pemanfaatan Sistem Informasi Basis Data Kemiskinan Terpadu (Sibakat), Kamis (15/6).

Sibakat sendiri merupakan aplikasi yang memuat data – data kemiskinan makro dan mikro, yaitu menyatukan antara data – data makro dari BPS RI yang dipadukan dengan data – data staistik kemiskinan mikro yang dikelola oleh Bappeda dan Dinas Sosial.

“Pemerintah Provinsi Bengkulu menyambut baik dan pasti ini akan sangat bermanfaat, dalam Sustainable Development Goals (SDGs) agenda pengentasan kemiskinan itu adalah salah satu indikator yang harus kita capai, agar itu bisa dilakukan dengan baik dan efektif maka data menjadi kunci utama,” ungkap Wakil Gubernur Rohidin Mersyah saat memberikan kata sambutan di Ruang Rapat Rafflesa Pemprov Bengkulu.

Wagub Rohidin Mersyah pun mengapresiasi BPS dengan terbentuknya Sibakat, ia mengharapkan  agar data – data tersebut dapat dipergunakan dengan sebaiknya guna untuk mengentaskan kemiskinan.

“Terimakasih BPS saya kira mereka secara tidak langsung dan mengena pemerinah mengeluarkan ini Sibakat yang harus kita gunakan bersama – sama, mudah  - mudahan ini menjadi amal jariah orang BPS terhadap Provinsi Bengkulu,” ungap Wakil Gubernur Rohidin Mersyah.

Sejalan dengan itu Kepala BPS Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswardani mengungkapkan bahwa terbentuknya Sistem Basis Data Kemiskinan Terpadu (Sibakat), merupakan perwujudan dari tekat BPS Provinsi Bengkulu untuk ikut berpartisipasi dalam upaya pengentasan kemiskinan di Provinsi Bengkulu.

“Tujuan dilakukannya penandatanganan kerjasama dan sosialisasi mengenai Sibakat ini adalah untuk meningkatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai indikator – indikator kemiskinan, meningkatkan koordinasi dan sinergitas antara stakeholder terkait dengan penyediaan data kemiskinan,” jelas Dyah Anugrah Kuswardani.

Penandatanganan MoU antara Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu dengan Badan Pusat Satistik tentang pemanfaatan Sibakat ini dilakukan oleh OPD terkait diantaranya adalah Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu, Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bengkulu, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu, Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu.

Aplikasi Sibakat kini masih dalam tahap uji coba dan rencananya akan di launching secara resmi pada bulan November 2017 mendatang, aplikasi ini dapatdi akses melalui website resminya di alamat http:bpsbengkulucommunity.net/sibakat. (morecka)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m