Langsung ke konten utama

Serapan Minim, Pemprov Bengkulu Siap Laksanakan Evaluasi Anggaran

Raperda tentang Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Pelaksanaan APBD Provinsi Bengkulu tahun 2016, Sisa Perhitungan (Silpa) akhirnya disahkan. Setelah sebelumnya Pemda Provinsi Bengkulu mendapatkan kritikan dan saran dari masing-masing Fraksi DPRD Provinsi Bengkulu terkait besarnya angka Silpa APBD 2016 Provinsi Bengkulu yaitu 443 Milyar lebih.



Kritikan dan saran cukup pedas disampaikan oleh Fraksi Gerindra, Golkar, PAN dan Nasdem terkait rendahnya serapan anggaran yang terjadi di tahun 2016 tersebut. Dari Pandangan Fraksi-Fraksi yang disampaikan, bahwa serapan anggaran APBD 2016 hanya sebesar 86 persen, jauh dari target yang disepakati antara legislatif dan eksekutif Provinsi Bengkulu sebelumnya.

Akibat rendahnya serapan anggaran ini, disampaikan juru bicara beberapa Fraksi DPRD Provinsi bahwa hal tersebut berdampak pada beberapa program pokok Pemprov yang jalan ditempat, seperti Program Peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan.

“Evaluasi progres dan realisasi pembangunan infrastruktur, pendataan aset daerah baik fisik maupun non fisik perlu dilakukan. Jika perlu mutasi beberapa Kepala OPD dilakukan,” jelas Juru Bicara Fraksi Gerindra Jonaidi SP, pada Rapat Paripurna Pandangan Akhir Fraksi-fraksi Paripurna ke 21 Masa Sidang ke 4 terkait Raperda Tentang Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Pelaksanaan APBD Provinsi Bengkulu ahun 2016/ Sisa Perhitungan (Silpa), dilanjutkan dengan Pengesahan Perda, Selasa (08/08).

Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Fraksi Golkar Mulyadi Usman. Menurut pihaknya, jangan sampai rendahnya serapan anggaran di tahun 2016 kembali terjadi di tahun 2017 ini yang hanya menyisahkan beberapa bulan kedepan.

“Hingga saat ini serapan anggaran baru 32 persen, jadi kami meminta di tahun 2017 ini rendahnya serapan anggaran tidak kembali terulang. Terlebih 22 OPD serapan anggarannya masih rendah tahun 2017 ini,” jelas Mulyadi Usman yang juga merupakan Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Bengkulu.

Menanggapi kritikan dan saran yang disampaikan Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Bengkulu ini, Plt Sekda Provinsi Bengkulu menyatakan, Pemda Provinsi akan melakukan evaluasi yang dimaksudkan, terutama dalam hal percepatan pembangunan.

“Apa yang disarankan akan kami laksanakan terutama dalam percepatan pembangunan. Apresiasi juga kami sampaikan atas kritikan yang disampaikan oleh rekan-rekan di DPRD Provinsi demi kemajuan Bengkulu dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Plt Sekda Provinsi Bengkulu Gotri Suyanto. (Rian-Media Center Pemprov Bengkulu).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m