Langsung ke konten utama

27 Perusahaan di Bengkulu Terima Raport Proper


Bengkulu- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) melalui Dinas Linkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu menyerahkan Raport Akhir Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan atau Proper, periode tahun 2016 - 2017, di Gedung Pola Provinsi Bengkulu, Selasa, (30/1/2018).

Menurut Kepala DLHK Provinsi Bengkulu Agus Priambudi, penilaian untuk kinerja perusahaan tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun ini, sebanyak 27 perusahaan di Bengkulu yang dikirim oleh Dinas LHK Provinsi Bengkulu untuk dilakukan penilaian oleh Kemen LHK RI.

“Tahun ini turun, karena, ada perusahaan yang mendapatkan Proper merah pada tahun sebelumnya, dan harus memperbaiki dulu kekurangannya itu,” sebut Agus Priambudi, selepas penyerahan sertifikat Proper, di Gedung Pola Provinsi Bengkulu, Selasa (30/1/2018).

Sedangkan penilaian pada tahun sebelumnya (2015-2016), lanjut Agus, ada 43 perusahaan yang dinilai.

Sementara untuk hasil penilaian tahun ini, dikatakan Agus, lebih bagus dari tahun sebelumnya. Dari 27 perusahaan yang dinilai, satu mendapatkan Peringkat Proper warna hijau, yaitu PT.  Pertamina (persero) Marketing Operation Region TBBM Pulau Baai, dan satu perusahaan mendapat peringkat Merah yakni PT.  Sawit Mulia, sedangkan 25 perusahaan lainnya mendapatkan Proper biru.

“Dari 27 perusahaan yang dinilai tahun ini, hanya ada satu perusahaan yang mendapatkan Proper warna merah,” ungkapnya

Hasil tersebut jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, dimana, dari 43 perusahaan yang dinilai tersebut, ada 21 perusahaan mendapatkan Proper Biru dan 20 perusahaan mendapatkan Proper Merah, sedangkan sisanya 2 perusahaan belum masuk dalam kreteria penilaian.

Plt Gubernur yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Yuliswani, mengapresiasi hasil Proper perusahaan tahun 2016-2017 ini, dan berharap perusahaan yang masih berada pada peringkat merah terus meningkatkan kinerja Propernya.

"Pemerintah Provinsi Bengkulu mengapresiasi atas komitmen perusahaan untuk menjalankan aktifitas perekonomian tanpa mengesampingkan prinsip prinsip perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup," tegas Yuliswani. 

Penerapan pengelolaan lingkungan hidup yang baik akan mewujudkan kedinamisan dan keharmonisasian antara manusia dan lingkungan. Kebijakan pemerintah melalui peraturan dan program pengolahan lingkungan hidup merupakan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab, demi kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan, tutup mantan kepala Dinas Koperasi ini. (Fredy-Media Center, Humas Pemrov Bengkulu).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Invonasi Layanan, Trigger Tumbuhnya Investasi

Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya membuka akses investasi dengan menawarkan berbagai potensi daerahnya. Selain itu, komitmen berbenah layanan pada birokrasi terus dilakukan. Dikatakan anggota DPD RI (dewan perwakilan daerah) Ahmad Kanedi, pemerintah daerah sedang getol-getolnya membuka peluang investasi serta promosi sektor wisata. Menurutnya, hal ini pantas dilakukan karena Bengkulu mempunyai potensi menjanjikan. "Pemerintah membentangkan karpet merah untuk investor. Kita selaku masyarakat siap menyambut untuk mendukung program pemerintah memajukan daerah yang kita cintai ini," ungkap Bang Ken - sapaan akrab Kanedi, Senin (29/1/2018). Saat itu, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan hotel bintang 4 di Kota Bengkulu. Hotel dengan 11 lantai itu, diharapkan turut berikan kontribusi pembangunan serta misi besar Provinsi Bengkulu dalam program visit Bengkulu 2020. Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersya

Perda Penanaman Modal Permudah Investor Berinvestasi

Bengkulu-MC. Salah satu upaya Pemda Provinsi Bengkulu dalam pengentasan kemiskinan dan peretasan ketertinggalan adalah dengan mengundang para investor untuk menanamkan investasinya. Hal tersebut saat ini telah diperkuat dengan disahkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tentang Penanaman Modal. Rohidin Mersyah selaku Plt Gubernur Bengkulu mengatakan, ada beberapa point pendukung supaya para investor bersedia menanamkan modalnya di suatu daerah, mulai dari proses pemberian perizinan tidak dipersulit, kondisi keamanan daerah yang kondusif serta iklim investasi yang sehat dan saling menguntungkan. “Ini dalam rangka bagaimana kita menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, kemudian prosedur tahapannya, termasuk potensi investasi-investasi yang ada di Bengkulu,” terang Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah usai Paripurna dengan agenda Pandangan Akhir Fraksi-Fraksi terhadap Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penanaman Modal dilanjutkan pengesahan Perda Pen

Watimpres Kunjungi Bengkulu, Minta Masyarakat Kembangkan Potensi Daerah

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) hadir langsung melihat Potensi yang dimiliki Provinsi Bengkulu dalam bidang pariwisata, hal tersebut dilakukan untuk mendorong daerah-daerah berpotensi wisata supaya giat mengembangkan desa wisata. Ketua Watimpres Sri Adiningsih mengatakan, desa wisata bisa menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Dia mencontohkan kawasan sekitar Borobudur adalah contoh yang baik dalam pengembangan desa wisata. Sebab, wisatawan yang mengunjungi candi Buddha terbesar di dunia itu juga bisa mengunjungi kawasan sekitarnya. “Selama ini jika ke Jogja biasanya hanya ke Candi Borobudur, setelah itu selesai. Namun Sekarang bisa dilihat, atas bantuan BUMN, BUMDes dan masyarakat sedang dikembangkan kawasan wisata Borobudur yang besar, yang bukan hanya datang untuk melihat candi,” katanya saat pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu di ruang Rafflesia, Jumat(19/5). Lebih lanjut guru besar ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu m